(UWG, 15/9/2017). Halaman Kampus III UWG, tepatnya di depan Basechamp Mahasiswa Teknik Mesin (HMM) “SOLIDARITY FOREVER”, pada jumat pagi 15 September 2017 Kaprodi Teknik Mesin (Ir. H. Toni Dwi Putra, BE.,MM.,MMT.) dengan didampingi oleh Sekretaris Jurusan (Gatot Soebiyakto, ST.,MT.) serta dihadiri pula oleh Wakil Rektor III (Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST.,MT.) melepas peserta “MACHINE CAMP HMM 2017”dengan 57 peserta (maba teknik mesin 2017 dan panitia) yang akan melaksanakan kegiatan Diklat selama 3 hari kedepan mulai hari jumat hingga minggu (15 – 17 September 2017) berlokasi di Desa Selok Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.
Kegiatan Pendidikan dan Latihan dalam wadah “MACHINE CAMP” ini dilakukan setiap tahun kepada mahasiswa baru jurusan teknik mesin, kegiatan tersebut meliputi pendidikan karakter, pengenalan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa baru jurusan teknik mesin dalam rangka menyamakan persepsi tentang kegiatan studi di Fakultas Teknik khususnya jurusan Teknik Mesin.
Acara seremonial pada pagi hari, disampaikan oleh Kaprodi Teknik Mesin (pak Toni) beliau berpesan bahwa kepada para peserta dan panitia “Machine Camp 2017”, agar selama dilokasi untuk senantiasa menjaga perilaku yang baik kepada masyarakat sekitar, karena anda sekalian mewakili almamater UWG, tentu harus bersikap yang baik sebagai mahasiswa yang berkepribadian. Sepulang dari kegiatan Machine Camp, saya harapkan anda sudah bisa menerima dan memahani bagaimana nantinya kegiatan studi di lingkungan teknik mesin. Mahasiswa baru bisa membangun solidaritas dengan mahasisa senior (mahasiswa lama) sehingga terjalin keakraban diantara mahasiswa
Selanjutnya bapak Agus Tugas Sudjianto (Wakil Rektor III) yang didaulat hadir untuk menyaksikan acara pelepasan mahasiswa peserta “machine camp”, turut menyampaikan pesan mewakili pimpinan Universitas Widyagama Malang (rektor) bahwa dalam sebuah kegiatan yang dilakukan diluar kampus, kami juga ikut bertanggung jawab terhadap hal-hal yang terjadi diluar sana ya.., artinya apa kami berpesan kepada panitia agar memperhatikan rambu-rambu atau batasan dalam melakukan kegiatan fisik kepada peserta (maba jurusan teknik mesin). Belajar dari beberapa peristiwa yang terjadi di kampus lain saya contohkan seperti kasus di Universitas Islam Yogyakarta beberapa tahun lalu, itu tidak akan terjadi jika panitia senior dalam melakukan materi fisik selalu berada pada batasan-batasannya. Oleh karena itu nanti selama 3 hari kedepan disana, anda akan didampingi oleh dosen pendamping, seperti bapak Gatot, pak Naif, pak Toni dan yang lainnya. Selamat kepada peserta “Machine Camp 2017” semoga berjalan dengan baik dan lancar. (tutup Agus Tugas).
Selanjutnya dengan menggunakan armada Truk dari RINDAM V/BRAWIJAYA, sejumlah 57 mahasiswa Machine Camp bertolak menuju ke Selok Bantur Malang Selatan Kabupaten Malang. (san/pip)