Bukan cerita baru bagi Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin melakukan servis gratis untuk masyarakat. Ini sudah menjadi agenda rutin tahunan yang berlabel Engine Tune Up. Tidak hanya bagi masyarakat sekitar kampus, program andalan HMJ Mesin dalam bentuk safari ini menyasar kota-kota di sekitar Malang Raya dengan durasi masing-masing 1 minggu. Tiap tahun empat kota ditargetkan dalam safari tersebut.

Masih senafas dengan itu, Servis Murah 2019 ini dilaksanakan atas dasar kepedulian sosial khususnya kepada masyarakat bawah dan aplikasi pada dunia kerja bagi mahasiswa Teknik Mesin S1 dan D3 Otomotif. Melalui gerakan peduli sosial ini mahasiswa dapat mengasah hardskill sekaligus softskillnya.

Dibawah komando M Dzulkifli Nurfiansyah sebagai ketua pelaksana, Servis Murah 2019 yang digelar pada Kamis dan Jumat 19-20 Desember 2019 berlokasi di halaman parkir sebelah utara kampus lll Kampus Inovasi Universitas Widyagama ini bahkan sudah diantri oleh beberapa konsumen sebelum acara seremonial pembukaan.

Agung Arya Nusa, Ketua HMJ Mesin, menyatakan: “Melihat antusiasme masyarakat yang cukup besar, kami akan membuat Servis Murah ini sebagai agenda tetap bulanan HMJ Mesin. Beda dengan Engine Tune Up yang diselenggarakan secara gratis, Servis Murah ini tetap menarik biaya dari masyarakat sebagai bagian dari pembelajaran bahwa harus ada korbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Sementara bagi HMJ Mesin, ini adalah bagian dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sekitar kampus. Juga dalam rangka mempersiapkan lulusan Teknik Mesin dan D3 Otomotif dalam menghadapi dunia kerja era 4.0. Ke depan, kegiatan ini akan dilaksanakan pada tiap akhir bulan.”

Dengan merogoh kocek maksimal Rp. 5.000, masyarakat dapat menserviskan sepeda motornya di acara Servis Murah 2019 HMJ Mesin ini. Tentu saja ini diluar biaya penggantian sparepart. “Mudah-mudahan pada kegiatan selanjutnya ada sponsor yang dapat mendukung kami, sehingga kamipun dapat membantu masyarakat dengan lebih baik, misalnya bila harus ada sparepart yang harus diganti….,” harap ketua pelaksana. (san/pip/red:rh)